Rabu, 21 November 2018

Data Sirah Nabawiyah : Kun-yah dan Nama-nama Rasulullah ﷺ

Sebelum membahas kun-yah dan nama-nama beliau, mari kita lihat dulu hadits-hadits berikut ini...

Hadits Pertama:
أَنَا أَبُو الْقَاسِمِ ، اللهُ يُعْطِيْ وَأَنَا أَقْسِمُ
“Saya adalah Abul Qâsim, Allah yang memberi dan saya yang membagi” (HSR Ahmad, Hakim, dan Tirmidzi)

Hadits Kedua:
أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِيْ يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِى يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِيْ لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ

“Saya adalah Muhammad, dan saya adalah Ahmad. Saya adalah al Mâhi (penghapus) yang denganku Allah menghapus kekufuran. Saya adalah al Hâsyir (pengumpul) yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku. Dan Saya adalah al ‘Âqib (penutup) yang setelahnya tidak ada lagi (nabi)” (HSR Bukhari dan Muslim)

Hadits Ketiga:
أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّى وَالْحَاشِرُ وَنَبِيَّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ
“Saya adalah Muhammad, Ahmad, al Muqaffi, al Hâsyir, nabi taubat, dan nabi rahmat” (HSR Muslim)


Kun-yah Beliau
Kun-yah adalah panggilan yang diawali dengan Abu, Ummu, dan lainnya.

Berdasarkan hadits pertama di atas, kun-yah beliau adalah Abul Qâsim (Bapaknya al Qâsim). Al Qâsim ini adalah anak beliau yang pertama, wafat saat masih kecil.


Nama-nama Beliau
Di antara nama-nama beliau -berdasarkan hadits kedua dan ketiga di atas- adalah:
1. Muhammad (مُحَمَّدٌ), artinya: Terpuji

2. Ahmad (أَحْمَدُ), artinya: Terpuji
Perbedaan arti nama Muhammad dan Ahmad adalah:
- Muhammad ‘terpuji’ dalam artian paling banyak mendapat pujian
- Ahmad ‘terpuji’ dalam artian mendapat pujian yang paling utama. Selain itu juga: pujian beliau kepada Allah adalah pujian yang paling utama.

3. Al Mâhi (الْمَاحِيْ), artinya: penghapus kekufuran
Dalam hadits di atas disebutkan: “Saya adalah al Mâhi (penghapus) yang denganku Allah menghapus kekufuran”

4. Al Hâsyir (الْحَاشِرُ), artinya: pengumpul
Dalam hadits di atas disebutkan: “Saya adalah al Hâsyir (pengumpul) yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku”.

Ibnul Atsir mengatakan bahwa maksudnya adalah: bahwa bahwa beliau adalah orang pertama yang dikumpulkan (di Padang Mahsyar), kemudian orang-orang dikumpulkan di atas jejak kaki beliau.

5. Al ‘Âqib (الْعَاقِبُ), artinya: Penutup para nabi / nabi terakhir
Dinamai begitu karena memang beliau adalah nabi terakhir. Tidak ada nabi lagi setelah beliau.
Dalam hadits di atas disebutkan: “Saya adalah al ‘Âqib (penutup) yang setelahnya tidak ada lagi (nabi)”
6. Al Muqaffi (الْمُقَفِّيْ). Ada yang mengatakan sama dengan al ‘Âqib (penutup), ada yang mengatakan artinya pengikut para nabi (ajaran inti semua nabi sama)

7. Nabiyyut Tawbah (نَبِيُّ التَّوْبَةِ), artinya: nabi taubat

8. Nabiyyur Rahmah (نَبِيُّ الرَّحْمَةِ), artinya: nabi rahmat.

Selain itu masih banyak lagi nama-nama lain beliau. Bahkan ada yang sampai menyebutkan 1000 nama untuk beliau, hanya saja sandarannya lemah dan tidak bisa jadi acuan.


Hikmah Banyaknya Nama Beliau
Kata Imam al FairuzAbadi (penulis al Qamus al Muhith): "Banyaknya nama menunjukkan kemuliaan atau kesempurnaan pemiliknya dalam suatu hal...banyaknya nama Nabi   menunjukkan tingginya kedudukan dan derajat beliau".

Oleh karena itu, tidak heran al Quran punya -setidaknya 5 nama, bahkan Allah punya nama (Asmaul Husna) yang luar biasa banyak.

Satu hal yang perlu dicatat: dari sekian nama beliau di atas, nama yang betul-betul jadi panggilan beliau hanyalah Muhammad .


Bahan Bacaan:
- Al FairuzAbadi, Bashair Dzawi at Tamyiz fi Lathaif al Kitab al 'Aziz, , Kairo, cet. III, 1416 H / 1996 M
- Al Jauziyyah, Ibnul Qayyim, Jalâ` al Afhâm fi Fadl-l ash Shalâh wa as Salâm ‘ala Khayr al Anâm, Dar ‘Alam al Fawaid, Mekah, cet. I, 1425 H
- Al Maqdisi, Abu Muhammad ‘Abdulghani, Mukhtashar Sîrah an Nabi wa Sîrah Ashhâbih al ‘Asyrah, Dar al Imam al Barbahari, Kairo, cet. I, 1433 H / 2012 M
- Thaha, Abu Asma` Muhammad bin, al Aghshân an Nadiyyah fi Syarh al Khulâshah al Bahiyyah, Dar Subul as Salam, Fayyum (Mesir), cet. II, 1433 H / 2012 M.