Mayoritas Ulama mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ lahir pada:
- Hari Senin
- Tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun
Gajah, 50 hari setelah Peristiwa Gajah.
Adapun detail pembahasannya:
Tahun dan Bulan Kelahiran
Ada beberapa pendapat tentang
tahun kelahiran beliau:
- Tahun Gajah
- 10 tahun setelah Tahun Gajah
- 23 tahun setelah Tahun Gajah
- 30 tahun setelah Tahun Gajah
- 40 tahun setelah Tahun Gajah.
Pendapat yang menyatakan bahwa
beliau lahir tepat pada Tahun Gajah adalah pendapat yang kuat, berdasarkan
hadits hasan li ghairih riwayat Hakim dan Ibnu Hisyam[1].
Mayoritas ulama mendukung pendapat ini. Bahkan sebagian ulama menyatakan ijmak
(kesepakatan seluruh ulama) bahwa beliau lahir tepat pada tahun gajah, seperti
Ibrahim bin Mundzir al Hizami dan Khalifah bin Khayyath. Seakan-akan pendapat
yang menyatakan selain di Tahun Gajah tidak dianggap ada[2].
Ada yang mengatakan beliau
lahir 1 bulan setelah peristiwa gajah, ada yang mengatakan 40 hari setelahnya,
ada yang mengatakan 50 hari setelahnya. Kata Ibnu Katsir, pendapat terakhir ini
yang paling terkenal[3].
Studi-studi yang dilakukan oleh
para ilmuwan muslim maupun orientalis menunjukkan bahwa Tahun Gajah bertepatan
dengan tahun 570 atau 571 M[4].
Adapun untuk bulan, beliau
lahir pada bulan Rabiul Awwal menurut kesepakatan seluruh ulama[5].
Adapun pendapat yang mengatakan bulan Shafar, Ramadhan, ataupun yang lainnya
itu tidak dianggap.
Hari dan Tanggal Kelahiran
Beliau lahir pada hari Senin,
tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini[6].
Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa beliau ditanya tentang puasa hari Senin,
beliau menjawab: “Di hari itu aku dilahirkan dan di hari itu aku menerima
wahyu” (HSR Muslim).
Tidak benar kalau dikatakan
beliau lahir hari Jumat tanggal 17 Rabiul Awwal, seperti yang dinukil oleh Ibnu
Dihyah rahimahullah dari kitab I’lâm al Rawa bi A’lâm al Huda karya
orang Syiah[7].
Adapun untuk tanggal, ada
banyak perbedaan tentang tanggal berapa beliau lahir. Di antara pendapat yang
ada adalah:
- Tanggal 2 Rabiul Awwal
- Tanggal 8 Rabiul Awwal
- Tanggal 10 Rabiul Awwal
Mayoritas ulama mengatakan
bahwa beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal[9].
Sedangkan Syaikh Albani membela pendapat yang mengatakan tanggal 8 Rabiul
Awwal, dengan alasan riwayatnya adalah satu-satunya yang shahih sanadnya[10].
Tetapi perlu dicatat bahwa riwayat yang disebut ‘shahih sanadnya’ di situ bukan
hadits nabi, tetapi hanya ucapan seorang tabiin bernama Muhammad bin Jubair bin
Muth’im. Jadi ya sama saja haditsnya dhaif berjenis mursal, karena seorang
tabiin langsung menyebut Rasulullah ﷺ.
Bahan Bacaan:
- Al
Maqdisi, Abu Muhammad ‘Abdulghani, Mukhtashar Sîrah an Nabi ﷺ wa Sîrah Ashhâbih al ‘Asyrah, Dar al Imam al Barbahari,
Kairo, cet. I, 1433 H / 2012 M
- al
‘Umari, Akram Dhiya`, Sîrah an
Nabawiyyah ash Shahîhah,
Maktabah al ‘Ulum wa al Hikam, Madinah Munawwarah, cet. VI, 1415 H / 1994 M.
-
Albani, Shahîh as Sîrah an Nabawiyyah, al Maktabah al
Islamiyyah, ‘Amman, cet. I, 1421 H
- An Nawawi, Tahdzîb as
Sîrah an Nabawiyyah, Dar Ashhab al Hadits, cet. I, 1427 H / 2006 M
- Thaha, Abu Asma` Muhammad bin,
al Aghshân an Nadiyyah fi Syarh al Khulâshah al Bahiyyah, Dar
Subul as Salam, Fayyum (Mesir), cet. II, 1433 H / 2012 M
- Ibnu Katsir, Sîrah an
Nabawiyyah, Dar al Ma’rifah, Beirut, 1396 H / 1971 M
[1] Bahkan Syaikh Albani
menshahihkannya (al Aghshân Nadiyyah karya Abu Asma` Muhammad bin Thaha
hal. 24).
[2] Mukhtashar Sîrah
an Nabi ﷺ wa Sîrah Ashhâbih
al ‘Asyrah karya Abu Muhammad
‘Abdulghani al Maqdisi (dan catatan pen-tahkik-nya) hal. 28-30
As Sîrah an Nabawiyyah ash Shahîhah
karya Akram Dhiya` al ‘Umari hal. 96-97.
[5] Catatan Khalid asy
Syayi’ pada Mukhtashar Sîrah an Nabi ﷺ
wa Sîrah Ashhâbih al
‘Asyrah karya Abu Muhammad ‘Abdulghani
al Maqdisi hal. 30.