Sabtu, 24 Maret 2018

Mengqadha Dua Rakaat Sebelum Subuh

Keutamaan Shalat Qabliyyah Subuh
Shalat Sunnah Sebelum (Qabliyyah) Subuh -disebut juga Dua Rakaat Fajar atau Shalat Sunnah Fajar- adalah salah satu shalat sunnah yang paling utama. Dalam sebuah hadits dikatakan:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia seisinya” (HSR Muslim).

Dengan keutamaan sebesar itu, bagaimana jika kita tidak sempat menunaikannya -misalnya- karena keburu iqamah?


Boleh Meng-qadha` Shalat Qabliyyah Subuh Setelah
Shalat Subuh
Seorang sahabat bernama Qays bin ‘Amr menceritakan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar (menuju masjid) lalu iqamah, maka saya shalat subuh bersama beliau.
Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berbalik (usai shalat) beliau mendapatiku shalat (lagi).
Kemudian beliau bertanya:
مَهْلًا يَا قَيْسُ، أَصَلَاتَانِ مَعًا
“Hai Qays, apakah dua shalat (wajib) sekaligus?!”
Saya menjawab:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنِّيْ لَمْ أَكُنْ رَكَعْتُ رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya belum menunaikan dua rakaat fajar”
Beliau bersabda:
فَلَا إِذَنْ
“Kalau begitu tidak apa-apa”. (HSR Tirmidzi, dishahihkan Albani).

Dalam riwayat Abu Dawud dikatakan bahwa Qays bin ‘Amr bercerita:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seseorang shalat setelah (shalat) subuh dua rakaat.
Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Shalat subuh itu dua rakaat!’
Orang itu mengatakan: ‘Sesungguhnya saya belum shalat dua rakaat sebelumnya, maka saya mengerjakan shalat itu sekarang’.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam” (HSR Abu Dawud, dishahihkan Albani).


Sebaiknya Meng-qadha Setelah Matahari Terbit
Walau boleh saja meng-qadha` shalat qabliyyah subuh langsung setelah shalat subuh, sebaik-baiknya Anda meng-qadha`-nya setelah matahari terbit (waktu dhuha).

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يُصَلِّ رَكْعَتَيْ الْفَجْرَ فَلْيُصَلِّهِمَا بَعْدَ مَا تَطْلُعُ الشَّمْسُ
“Barang siapa belum shalat dua rakaat fajar hendaklah menunaikannya setelah matahari terbit” (HSR Tirmidzi).

Madzhab hanafi berpendapat bahwa dua rakaat fajar (shalat qabliyyah subuh) hanya boleh ditunaikan setelah matahari terbit berdasarkan hadits ini, juga berdasarkan larangan umum shalat setelah shalat subuh.

Akan tetapi yang kuat (rajih) adalah boleh saja meng-qadha`-nya langsung setelah shalat subuh berdasarkan dua hadits pertama di atas, walau yang paling utama adalah setelah matahari terbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar