Definisi Kalimah
Kalimah
(الْكَلِمَةُ) secara bahasa berarti kalimat. Misalnya kalimah tauhid,
yaitu La Ilaha Ilallah. Kalimah (bentuk jamaknya: kalim, الْكَلِمُ) adalah
kata yang paling fasih, dipakai dalam al-Quran, dan merupakan lahjah penduduk
Hijaz. Adapun dalam suku Tamim juga dikenal sebutan kalmah (الْكَلْمَةُ, bentuk
jamaknya: kalm, الْكَلْمُ) dan kilmah (الْكِلْمَةُ, bentuk jamaknya: kilm, الْكِلْمُ).
Secara istilah, kalimah
artinya
: قَوْلٌ مُفْرَدٌ (Ucapan yang berdiri sendiri). Penjelasannya begini:
: قَوْلٌ مُفْرَدٌ (Ucapan yang berdiri sendiri). Penjelasannya begini:
- Shawt (الصَّوْتُ, suara): ada
yang terdiri dari huruf-huruf dan ada yang tidak (seperti suara hewan
dan suara benda jatuh). Suara yang terdiri dari huruf-huruf disebut lafzh
(اللَّفْظُ, lafal)
- Lafzh (اللَّفْظُ, lafal): ada
yang merupakan lafal yang punya arti / dipakai (lafzh musta’mal, اللَّفْظُ
الْمُسْتَعْمَلُ) seperti الْمَسْجِدَ (masjid), dan ada yang tidak punya arti / tidak dipakai (lafzh
muhmal, اللَّفْظُ
الْمُهْمَلُ) seperti دَيْزْ. Lafal yang punya arti / dipakai
(lafzh musta’mal, اللَّفْظُ الْمُسْتَعْمَلُ) disebut qawl (الْقَوْلُ, ucapan)
- Qawl (الْقَوْلُ, ucapan) ada
yang berdiri sendiri seperti كِتَابٌ (buku), dan ada yang disusun dengan kata lainnya seperti ذَهَبَ مُحَمَّدٌ (Muhammad pergi). Qawl /
ucapan yang berdiri sendiri itu yang disebut kalimah.
Jadi, kalimah adalah:
Suara yang terdiri dari huruf-huruf, memiliki arti, dan berdiri sendiri. Yang
dimaksud dengan ‘berdiri sendiri’ adalah ketika salah satu bagiannya tidak
menerangkan sebagian artinya. Misalnya:
- ذَهَبَ مُحَمَّدٌ (Muhammad pergi). Karena ذَهَبَ (pergi) atau مُحَمَّدٌ (Muhammad) saja sudah
menerangkan sebagian makna ذَهَبَ مُحَمَّدٌ, maka ذَهَبَ
مُحَمَّدٌ bukan kalimah
- Tetapi jika misalnya kita ambil
ذَ dari ذَهَبَ (pergi), ternyata ذَ tidak menerangkan sebagian arti ذَهَبَ. Sehingga, ذَهَبَ adalah kalimah.
Catatan: kata-kata yang hanya
terdiri dari satu huruf dikecualikan dari syarat ‘salah satu bagiannya tidak
menerangkan sebagian artinya’, karena ia memang tidak punya bagian-bagian.
Misalnya: قِ (jagalah), أَ (apakah), وَ (dan).
Jenis-jenis Kalimah
Berdasarkan istiqrâ`
(penelitian terhadap semua atau hampir semua obyek), kalimah alias kata
hanya ada tiga jenis:
- Kalimah yang menunjukkan
artinya dengan sempurna dan tidak terkait waktu, seperti: الْمَسْجِدُ. Ini disebut ism
- Kalimah yang menunjukkan
artinya dengan sempurna tetapi terkait waktu (telah – sedang – akan), seperti: أَكَلَ (makan / telah makan). Ini
disebut fi’l
- Kalimah yang belum menunjukkan
artinya dengan sempurna sebelum digabung dengan kata lain, seperti أَوْ (atau) dan فِيْ (dengan). Ini disebut harf.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kalimah ada tiga jenis, yaitu: ism, fi’l,
dan harf. Gabungan dua kalimah atau lebih disebut murakkab
(الْمُرَكَّبُ).
Beberapa hal yang harus diingat:
1. Kalimah secara ringkas
artinya adalah kata
2. Kalimah ada tiga macam:
ism, fi’l, dan harf
3. Kalimah yang digabung
dengan kalimah menghasilkan murakkab (susunan kata-kata).
Bahan Bacaan:
- Syarh Syudzûr
adz-Dzahab min Kalâm al-‘Arab karya Ibnu Hisyam al-Anshari
- Syarh Qathr an-Nada
wa Ball ash-Shada karya Ibnu Hisyam al-Anshari
- Al-Munhâj al-Mukhtashar fi
‘Ilmay an-Nahw wa ash-Sharf karya ‘Abdullah bin Yusuf al-Judai’
- Jâmi’ ad-Durûs al-‘Arabiyyah
karya Musthafa al-Ghalayini.
sip!
BalasHapus