Anda mesti sering memohon rahmat kepada Allah dalam doa
Anda, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Anda juga tentu pernah
mendengar seseorang memohon rahmat kepada Allah, baik untuk dirinya sendiri
maupun yang lainnya.
Pertanyaannya: apakah semua orang paham arti memohon
rahmat? Dengan kalimat lain: saat seseorang memohon rahmat dari Allah, apakah
dia paham apa yang dia minta?
Makna Rahmat dan Memohon Rahmat
Rahmat secara bahasa artinya: kelembutan dan kecondongan
hati yang berimplikasi pada keinginan untuk memberi dan melakukan kebaikan.
Kita biasa menterjamahkan rahmat dengan “sayang” atau
“kasih sayang”.
Ketika kita memohon rahmat kepada diri sendiri atau orang
lain, sejatinya kita memohon:
1. Kebaikan dari Allah untuk yang terkait dengan masa
lalu, yaitu ampunan dosa
2. Kebaikan dari Allah untuk yang terkait dengan masa
depan. Misalnya: agar diberi kemudahan untuk melakukan kebaikan dan
meninggalkan keburukan, agar ilmu yang dia dulu ajarkan menjadi bermanfaat, dan
lainnya.
Hal pertama di atas terkadang orang lupakan, atau mungkin
belum tahu. Sehingga, yang harusnya seseorang bisa memohon dua hal sekaligus
(kebaikan untuk masa lalu dan masa depan), -karena kurang ilmu- jadi hanya
memohon kebaikan untuk masa depan saja. Tidak sekalian meniatkan mohon ampunan
dosa.
Ingat lho, arti sebuah ucapan tergantung niat
orang yang mengucapkannya. Jika kita berdoa memohon rahmat dari Allah dan hanya
meniatkan “kebaikan untuk masa depan”, berarti kita tidak sekalian memohon
ampunan dari Allah.
Nampaknya kita harus menyepakati ungkapan
“orang yang bijak itu memahami seluruh ucapannya” :) ..
Jadi intinya, memohon rahmat
Allah adalah memohon: ampunan dosa yang telah berlalu, dan kebaikan untuk masa
yang akan datang.
Ketika Mohon Rahmat Diiringi
Mohon Ampun (Istighfar)
Misalnya kita berdoa:
رَبِّ اغْفِرْ
لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا...
“Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku dan kedua orang tuaku,
dan rahmatilah keduanya…”.
Tadi kita telah sama-sama
mengetahui bahwa rahmat itu sudah mencakup permohonan ampunan dosa, kenapa (apa
hikmahnya) keduanya disebutkan dalam doa di atas?
Tempo hari saya menulis tentang
Ketika Dua Lafal yang Masih Terkait Disebut Semua. Ringkasnya, ketika hanya
disebut “memohon rahmat”, maka artinya utuh: kebaikan ampunan dosa yang telah
lalu dan kebaikan terkait masa depan. Tetapi jika memohon rahmat juga diiringi
memohon ampunan, maka:
- Memohon rahmat artinya: memohon
kebaikan untuk masa yang akan datang
- Memohon ampunan artinya:
memohon ampunan untuk masa yang telah lalu.
Tentu ketika kita menyebut
permohonan ampunan dan rahmat sekaligus, kita sedang menegaskan butuh keduanya
sekaligus.
Yang Dirahmati Allah
Ketika menyebut nama ulama yang
sudah wafat, kita mungkin sering mengiringinya dengan ucapan rahimahullâh
yang secara harfiyah artinya: telah dirahmati Allah.
Atau ketika menyimak khutbah,
kita akan sering mendengar ucapan rahimakumullâh (kalian telah
dirahmati Allah), yang kadang diganti dengan “yang dirahmati Allah”.
Kita mesti paham bahwa yang
dimaksud dengan ucapan di atas dan ucapan sejenisnya adalah doa. Secara
harfiyah artinya memang berita telah dirahmati Allah, tetapi maksudnya adalah doa
memohon agar dirahmati oleh Allah.
Jadi, kalau misalnya kita
menyebut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh kita harus
paham bahwa kita tidak sedang memastikan, tetapi kita sedang memohon agar Allah
merahmati beliau.
Bahan Bacaan:
- Hadâiq ar-Rawh
wa ar-Rayhân fi Rawâbi ‘Ulûm al-Qur`ân karya Muhammad al-Amin
al-Harari asy-Syafii
- Hâsyiyah al-Ushûl ats-Tsalâtsah
karya Ibnu Qasim an-Najdi
- Syarh al-Ushûl
ats-Tsalâtsah karya Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar