Selasa, 15 November 2016

MAKNA MEMOHON RAHMAT


Anda mesti sering memohon rahmat kepada Allah dalam doa Anda, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Anda juga tentu pernah mendengar seseorang memohon rahmat kepada Allah, baik untuk dirinya sendiri maupun yang lainnya.
Pertanyaannya: apakah semua orang paham arti memohon rahmat? Dengan kalimat lain: saat seseorang memohon rahmat dari Allah, apakah dia paham apa yang dia minta?


Makna Rahmat dan Memohon Rahmat

Rahmat secara bahasa artinya: kelembutan dan kecondongan hati yang berimplikasi pada keinginan untuk memberi dan melakukan kebaikan.
Kita biasa menterjamahkan rahmat dengan “sayang” atau “kasih sayang”.

Ketika kita memohon rahmat kepada diri sendiri atau orang lain, sejatinya kita memohon:
1. Kebaikan dari Allah untuk yang terkait dengan masa lalu, yaitu ampunan dosa
2. Kebaikan dari Allah untuk yang terkait dengan masa depan. Misalnya: agar diberi kemudahan untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan, agar ilmu yang dia dulu ajarkan menjadi bermanfaat, dan lainnya.

Hal pertama di atas terkadang orang lupakan, atau mungkin belum tahu. Sehingga, yang harusnya seseorang bisa memohon dua hal sekaligus (kebaikan untuk masa lalu dan masa depan), -karena kurang ilmu- jadi hanya memohon kebaikan untuk masa depan saja. Tidak sekalian meniatkan mohon ampunan dosa.
Ingat lho, arti sebuah ucapan tergantung niat orang yang mengucapkannya. Jika kita berdoa memohon rahmat dari Allah dan hanya meniatkan “kebaikan untuk masa depan”, berarti kita tidak sekalian memohon ampunan dari Allah.

Nampaknya kita harus menyepakati ungkapan “orang yang bijak itu memahami seluruh ucapannya” :) ..

Jadi intinya, memohon rahmat Allah adalah memohon: ampunan dosa yang telah berlalu, dan kebaikan untuk masa yang akan datang.


Ketika Mohon Rahmat Diiringi Mohon Ampun (Istighfar)
Misalnya kita berdoa:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا...
“Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku dan kedua orang tuaku, dan rahmatilah keduanya…”.

Tadi kita telah sama-sama mengetahui bahwa rahmat itu sudah mencakup permohonan ampunan dosa, kenapa (apa hikmahnya) keduanya disebutkan dalam doa di atas?

Tempo hari saya menulis tentang Ketika Dua Lafal yang Masih Terkait Disebut Semua. Ringkasnya, ketika hanya disebut “memohon rahmat”, maka artinya utuh: kebaikan ampunan dosa yang telah lalu dan kebaikan terkait masa depan. Tetapi jika memohon rahmat juga diiringi memohon ampunan, maka:
- Memohon rahmat artinya: memohon kebaikan untuk masa yang akan datang
- Memohon ampunan artinya: memohon ampunan untuk masa yang telah lalu.
Tentu ketika kita menyebut permohonan ampunan dan rahmat sekaligus, kita sedang menegaskan butuh keduanya sekaligus.


Yang Dirahmati Allah
Ketika menyebut nama ulama yang sudah wafat, kita mungkin sering mengiringinya dengan ucapan rahimahullâh yang secara harfiyah artinya: telah dirahmati Allah.
Atau ketika menyimak khutbah, kita akan sering mendengar ucapan rahimakumullâh (kalian telah dirahmati Allah), yang kadang diganti dengan “yang dirahmati Allah”.

Kita mesti paham bahwa yang dimaksud dengan ucapan di atas dan ucapan sejenisnya adalah doa. Secara harfiyah artinya memang berita telah dirahmati Allah, tetapi maksudnya adalah doa memohon agar dirahmati oleh Allah.

Jadi, kalau misalnya kita menyebut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh kita harus paham bahwa kita tidak sedang memastikan, tetapi kita sedang memohon agar Allah merahmati beliau.


Bahan Bacaan:
- Hadâiq ar-Rawh wa ar-Rayhân fi Rawâbi ‘Ulûm al-Qur`ân karya Muhammad al-Amin al-Harari asy-Syafii
- Hâsyiyah al-Ushûl ats-Tsalâtsah karya Ibnu Qasim an-Najdi

- Syarh al-Ushûl ats-Tsalâtsah karya Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar