SEBAB-SEBAB SESEORANG MELENCENG DARI AKIDAH YANG BENAR,
di antaranya:
1. Tidak memahami akidah yang benar karena tidak mau
belajar, hingga akhirnya muncul generasi yang merasa benar padahal akidahnya
kacau
2. Fanatik buta pada tradisi nenek moyang, padahal semua
tradisi dan ajaran itu salah jika bertentangan dengan Islam
4. Berlebih-lebihan dalam menghormati dan mengagungkan
ulama dan orang saleh. Kemusyrikan pertama umat manusia adalah yang dilakukan
kaum Nabi Nuh ‘alaihissalâm, kemusyrikan tersebut berawal dari
penghormatan terhadap orang-orang saleh
5. Tidak mentadabburi ayat-ayat al-Qur`an dan keajaiban
penciptaan alam semesta, hingga mengira bahwa peradaban modern ini murni hasil
karya manusia dan bukan atas karunia Allah. Padahal keajaiban penciptaan alam
semesta ini jauh lebih hebat dari hasil peradaban modern ini
6. Banyak sekali keluarga yang belum mendidik generasi
penerusnya dengan ajaran islam, mereka mengira bahwa yang penting anaknya masih
mau shalat sudah cukup
7. Kurangnya sarana pengajaran Islam (baik lembaga
pendidikan, buku keislaman, saluran TV serta majalah, dan lainnya) di tengah
kemajuan umat manusia di segala bidang
8. Kondisi ekonomi yang membuat sebagian orang lebih
fokus pada masalah finansial dari pada agamanya
9. Gempuran perusakan akidah dan pengikisan kesadaran
ber-Islam oleh pihak-pihak yang tidak ingin umat Islam maju.
Beberapa Solusi:
1. Kembali kepada pedoman standar Islam, yaitu kembali
pada al-Qur`an dan sunnah sesuai dengan pemahaman salafussaleh
2. Menempatkan makhluk sepintar dan sesaleh apapun sesuai
dengan yang semestinya, tidak perlu mengagungkan makhluk melebihi batasnya
3. Mentadabburi ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dan
menyadari bahwa yang menciptakan semua ini sajalah yang berhak disembah dan
ditaati secara mutlak
4. Mendidik generasi penerus dengan didikan Islami
(dididik dengan Islami bukan berarti menafikan pendidikan ‘umum’). Jika orang
tua merasa kurang sanggup,,, ajak anak ikut pengajian dan membaca buku Islami,
dan masukkan ke pesantren
5. Menggalakkan sarana dan upaya berdakwah. Seperti:
dakwah via internet dan aneka media massa lainnya, dakwah yang tidak terbatas
di mimbar saja, dan lainnya
6. Memahami bahwa sesulit apapun keadaan, orang masih
sempat untuk belajar. Belajar Islam bukan berarti harus tahu dari A sampai Z,
tetapi cukup sesuai kebutuhan dan kemampuan
7. Bersikap tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja
maupun tidak telah mengikis keislaman umat, terutama generasi muda
8. Mempersiapkan dai-dai khusus untuk mempelajari ajaran
yang bertentangan dengan Islam, yang mengingatkan umat akan bahaya
ajaran-ajaran tersebut dan membantah syubhat-syubhat seputar Islam, lebih bagus
lagi jika berhasil mengislamkan orang-orang non-Islam.
Bahan Bacaan:
- ‘Aqîdah at-Tawhîd karya Shalih bin Fauzan
al-Fauzan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar